Paul Tobing On Knowledge

Intellectual Capital dan Value Perusahaan

Posted on: May 15, 2009

Pengantar: Peranan Intellectual Capital (IC) semakin strategis. Bahkan akhir-akhir ini memiliki peran kunci dalam upaya melakukan lompatan peningkatan value di berbagai perusahaan. Mari kita simak tulisan berikut ini. Beberapa tahun terakhir ini sudah ada beberapa perusahaan yang melengkapi laporan kinerjanya dengan laporan IC. Langkah ini didorong oleh kesadaran bahwa laporan keuangan tradisional telah kehilangan relevansinya. Nah untuk menyimak lebih jauh, mari kita simak tulisan berikut ini! Perhatian perusahaan terhadap pengelolaan IC beberapa tahun terakhir ini semakin besar. Hal ini disebabkan adanya kesadaran bahwa IC merupakan landasan bagi perusahaan untuk unggul dan bertumbuh. Kesadaran ini antara lain ditandai dengan semakin seringnya istilah knowledge based company muncul dalam wacana bisnis. Istilah tersebut ditujukan terhadap perusahaan yang lebih mengandalkan pengelolaan IC sebagai sumber keunggulan dan longterm growth nya. Knowledge based company adalah perusahaan yang diisi oleh komunitas yang memiliki pengetahuan, keahlian, dan keterampilan. Komunitas ini memiliki kemampuan belajar, daya inovasi, dan kemampuan problem solving yang tinggi. Ciri lainnya adalah perusahaan ini lebih mengandalkan knowledge dalam mempertajam daya saingnya, hal ini digambarkan dengan semakin mengecilnya investasi yang dialokasikannya untuk physical goods, sementara untuk soft factor mendapat alokasi investasi yang semakin besar. Investasi dalam soft factors ini disebut sebagai investasi di bidang IC. Sebagai akibatnya, value dari knowledge based company utamanya ditentukan oleh IC yang dimiliki dan dikelolanya. Tod Newcombe mengatakan bahwa sekitar 70% dari nilai perusahaan adalah berupa IC, bahkan 94% dari market value Microsoft Corp. adalah berupa IC. Mengapa IC semakin penting dan strategis? Jawabannya adalah intensitas persaingan yang semakin tinggi dan perubahan yang tidak lagi hanya bersifat dinamis tetapi juga sudah disruptif. Dalam kondisi seperti ini organisasi yang dapat mempertahankan eksistensinya adalah yang adaptif dan inovatif. Prasyarat untuk adaptif dan inovatif adalah organisasi memiliki kapabilitas belajar dan inovasi yang tinggi. Sampai saat ini masih ada berbagai definisi tentang Intellectual Capital. Tom Stewart mendefinisikan IC sebagai the sum of everything everybody in your company knows that gives you a competitive edge in the market place. Sedangkan Leif Edvinsson, Skandia, dan Pat Sullivan mendefinisikan IC sebagai knowledge yang dapat dikonversikan menjadi value. Model yang paling populer dari IC adalah seperti pada Gambar 1, yang mengklasifikasikan IC menjadi tiga bagian Capital yaitu Structural, Human dan Customer. Gambar 1. Value Creation dalam Model Intellectual Capital Human Capital menyangkut competency, skills, brainpower, expertise, kreatifitas, problem-solving capability, leadership, entrepreneurial dan managerial skills serta tacit knowledge yang embedded di SDM perusahaan. Structural Capital merupakan kapabilitas knowledge dari perusahaan yang memampukannya merespon kebutuhan dan tantangan pasar berupa teknologi, methodologi, dan proses. Gambar 1. Value Creation dalam Model Intellectual Capital Customer Capital menyangkut relasi, feedback, input terhadap product/ service, suggestion, experience dan tacit knowledge dari pelanggan. Istilah customer diperluas sehingga juga mencakup supplier, distributor, dan otoritas atau pemain lain yang dapat berkontribusi terhadap value chain. Ketiga jenis Capital tersebut membentuk tiga lingkaran yang saling mengait dan disatukan oleh sebuah segitiga. Value creation tergantung kepada proses iteratif dari Human Capital ke Structural Capital, Structural ke Customer, Customer ke Human Capital dan sebaliknya. Beberapa tahun terakhir ini sudah ada beberapa perusahaan yang melengkapi laporan kinerjanya dengan laporan IC. Langkah ini didorong oleh kesadaran bahwa laporan keuangan tradisional telah kehilangan relevansinya. Hal ini dibuktikan dengan adanya gap yang signifikan antara nilai buku perusahaan dengan persepsi pasar. Sehingga dapat dimengerti jika Bill Gates pernah berkata, ”Our primary assets, which are our software and our software-development skills, do not show up on the balance sheet at all”. Sebagaimana disebutkan dalam salah satu definisi IC di atas, dikatakan bahwa IC merupakan knowledge yang dapat dikonversi menjadi value. Proses konversi IC menjadi value dapat digambarkan pada Gambar 2 berikut. Dari ilustrasi tersebut tergambar bahwa Intellectual capital merupakan fundasi yang melandasi proses value creation. Dengan memanage IC maka peningkatan revenue merupakan sesuatu yang dicapai by design dan merupakan hasil akhir dari efek ganda yang bergulir dari proses iteratif yang intensif antar elemen-elemen IC itu sendiri, antara IC dengan aset bisnis perusahaan dan berbagai inisiatif yang mengkonversikan IC dan aset bisnis lainnya menjadi value. Gambar 2 Mekanisme Konversi IC menjadi Value Dari mekanisme konversi yang diilustra-sikan di atas dapat dipahami bahwa strategi dan inisiatif perusahaan hanyalah puncak gunung es. Kunci sukses suatu perusahaan ditentukan oleh dasar gunung es yang bernama IC, yang merupakan sumber energi dan inspirasi yang tak habis-habisnya bagi insan perusahaan dalam melaksanakan strategi perusahaan.

18 Responses to "Intellectual Capital dan Value Perusahaan"

saya lagi membuat skripsi dan saya membutuhkan jurnal ini,atas kesediaannya saya ucapkan terima kasih

Silah dikutip saja

Pak, pada jurnal diatas trdpt keterangan ada gambar 1 dan gambar 2 tp tdk ada gambarnya. Bgmn, pak? apa bisa dikirimkn ke email sy? Trimkasih

seberapa besar peran intelectual capital dalam menghadapi perdagangan bebas di indonesia?

maaf, bisa didefinisikan tentang IC secara detail, fungsi, peranan, dan kelebihannya.. kalo bisa tolong dikirim di e-mail saya.. “pati_nero@yahoo.com”

pas bgt. lg cari tentang intelectual capital ini, buat skripsi… diunduh ya.. terima kasih..

saya lagi menulis tentang intellectual capital, mohon kesediaannya untuk saya pakai nantinya artikel ataupun jurnal yang anda tulis untuk saya jadikan referensi, atas ijinnya saya ucapkan terima kasih

pak, saya mw tanya,,
IC klo d IFRS nya gmn??
mohon jwbn nya serta detail mengenai IFRS,,
ke email serracra@gmail.com
terima kasih

Bp Paul yg trhormat…
saya ingin bertanya apabila mencoba untuk mengukur performansi sebuah KMS dari perspektif customer capital, faktor-faktor apa saja yang perlu diteliti? dan apabila dari perspektif organizational capital faktor-faktor apa yang perlu diteliti?
saya ingin mencoba melakukan penelitian dari perspektif customer capital.
terima kasih.

selamat pagi bapak paul saya rizki saya sedang membuat skripsi tentang intellectual capital, bisakah bapak untuk memberikan pengertian secara terperinci mengenai intellectual capital, dan apakah pengaruhnya terhadap profitability, size, leverage, dan umur listing. tolong pertanyaan saya dikirim ke alamat email saya rizkislamet66@yahoo.co.id
terimakasih.

pak saya boleh mengutip jurnal anda???? sebagai referensi skripsi saya

silahkan

pak,saya sudah mengadakan penelitian tentang IC, tapi salah satu hasilnya adalah structure capital berpengaruh signifikan negatif terhadap kinerja keuangan (ROA). kira-kira apa ya pak yang menyebabkan hasilnya bisa seperti itu??tolong penjelasannya ya pak, mohon dikirim ke email saya…terimakasih.

maap pak lupa,ne email saya ays88_sha@yahoo.co.id
terimakasih…

sepertinya sulit menjelaskan ini via blog ini, mendingan ketemuan saja diskusi. tks

pak ada buku tentang tacit dan explicit knowledge?? trimakasih

ada pak di buku saya yang pertama: Knowledge Management: Konsep, Arsitektur dan Implementasi

Wujud intelektual capital dalam laporan keuangan itu apa ya ?

Ada di buku saya ….silahkan di download di paultobing-onknowledge.com

Leave a reply to raniya Cancel reply